MENGUAK misteri suku Sentinel di Kepulauan Andaman, India. Mereka masih hidup secara primitif dan menolak orang asing masuk ke dalam komunitasnya. Jika ada orang luar mendekati wilayahnya, mereka tak segan-segan menyerangannya bahkan bisa membunuhnya.
Misionaris Amerika Serikat, John Allen Chau tewas dibunuh saat memasuki wilayah suku Sentinel pada 2018. Mereka juga pernah menyerang dengan anak panah helikopter yang hendak memberi bantuan usai tsunami di Samudera Hindia pada 2004.
Suku Primitif
Sentinel adalah suku misterius dan terasing yang hidup dengan berburu dan meramu. Tinggal di Andaman, pulau di tengah Samudera Hindia. Meskipun saat ini era sudah sangat canggih, tapi mereka menolak adanya peradaban modern dan memilih mengisolasi di pulau terpencil.
Suku Sentinel dipercaya berasal dari Afrika yang bermigrasi ke pulau itu sejak 60 ribu tahun yang lalu.
Populasi suku Sentinel pun diperkirakan mencapai 8.000 orang. Namun kini diduga hanya tersisa 150 jiwa yang masih hidup, dan menghuni pulau terpencil itu.
Tinggal di Pulau Terpencil
Sentinel merupakan salah satu dari penduduk asli Kepulauan Andaman yang terletak di Teluk Benggala, yakni antara India di arah barat dan Myanmar di arah utara dan timur.
Sebagian besar pulau tersebut merupakan daerah administratif Kepulauan Andaman dan Nikobar yang menjadi salah satu Wilayah persatuan India. Sementara beberapa bagian Kepulauan tersebut, terutama Kepulauan Coco, terletak di wilayah Myanmar.
Selain itu, pulau ini juga merupakan pulau terpencil yang berpenghuni. Ya, dihuni oleh suku primitif tersebut yang akan menyerang siapa saja, jika mendekatinya.
Sudah Ada Korban yang Dibunuh Suku Sentinel
Suku Sentinel sangat menolak orang asing yang datang ke wilayahnya itu. Mereka tak segan-segan akan menyerang, membunuh dan melayangkan anak panah kepada siapapun yang berani dan nekad mendekatinya.
Pada 1967, pemerintah India mulai untuk berkomunikasi dengan mereka melalui seorang antropologis T.N Pandit yang memberikan mereka hadiah dan memberikan sinyal ke mereka.
Akan tetapi mereka malah berbalik badan dan memperlihatkan gerakan tidak ingin diganggu. Serta kedatangannya juga sebagai tanda berperang. Bahkan saat kapal hendak mendekat mereka berteriak dan kemudian menyerang.