Misteri Batu Hidup yang “Melahirkan” Batu-batu Baru di Romania

Misteri Batu Hidup yang "Melahirkan" Batu-batu Baru di Romania

Di sebuah kota kecil Costesti, Valcea, Romania, terdapat sekelompok batu “hidup” yang dapat “melahirkan” batuan berukuran lebih kecil. Seperti tak puas dengan gaya hidup batu yang tidak banyak bergerak, kumpulan batu yang disebut sebagai Trovant atau Trovants itu tumbuh seiring berjalannya waktu. Dilansir dari IFL Science, Sabtu (3/9/2023), batu-batu besar yang menggembung ini perlahan-lahan memisahkan bagian “tubuhnya” sehingga tampak seperti melahirkan anak. Fenomena geologis ini bukan hanya menarik perhatian wisatawan, melainkan juga ilmuwan untuk bertandang ke Muzeul Trovantilor atau Museum Cagar Alam Trovants Romania.

Sempat dipercaya sebagai telur dinosaurus

Permukaan lengkungan batu Trovant yang halus tampak seperti patung buatan manusia modern. Bentuk tak beraturan yang terlihat seperti melawan gravitasi juga banyak ditampilkan dalam cerita rakyat setempat. Bahkan, dikutip dari BBC Science Focus, Rabu (9/8/2023), masyarakat sempat memercayai Trovant sebagai telur dinosaurus raksasa atau fosil tumbuhan. Bukan hanya itu, warga sekitar pun pernah menganggap benda itu sebagai hasil peninggalan makhluk luar angkasa atau alien.

Asal mula Trovant

Meski masih menuai perdebatan, Trovant diperkirakan merupakan konkresi atau gundukan materi mineral, dari batu kapur, batu pasir, atau serpih, batuan dari endapan tanah liat. Namun, Kongres Geologi Internasional di Oslo, Norwegia pada 2008, seperti dikutip How Stuff Works, mengeklaim bahwa klasifikasi Trovant sebagai konkresi tergolong tidak benar. Sebab, Trovant tidak memiliki perbedaan antara batu dengan lapisan batu pasir tempatnya berada. Sedangkan di dalamnya, benda ini juga tidak mengandung inti materi yang berbeda. Apa pun jenisnya, para ilmuwan tetap percaya batu-batu aneh di Romania tersebut berusia lebih tua dari manusia. Berdasarkan susunan dan lokasi yang berada di atas pasir, ilmuwan memperkirakan batu terbentuk akibat gempa bumi sekitar 5,3 juta tahun lalu saat zaman Miosen.

Pasir di sekitar lokasi juga menunjukkan, kawasan tersebut dulunya merupakan laut purba. Hal ini turut menjelaskan mengapa ada fosil kerang dan gastropoda atau siput di dalamnya. Sementara itu, salah satu manajer Buila Vanturarita National Park, Romania, Florin Stoican menyampaikan, asal-usul Trovant sebenarnya cukup sederhana. “Tujuh juta tahun yang lalu terdapat sebuah delta (tanah endapan di muara sungai) di mana tambang batu saat ini berada,” jelasnya kepada Radio Romania International (17/12/2010).

Delta tersebut mengandung sedimen, khususnya batu pasir dan batu lanau atau batu debu, yang dikumpulkan dan diangkut dari seluruh benua melalui sungai prasejarah. Berbagai zat mineral kemudian dilarutkan ke dalam genangan yang memenuhi cekungan kerikil dan pasir. “Mineral-mineral ini berperan sebagai semen dan merekatkan berbagai partikel sedimen,” ujarnya. Adapun saat ini, ada banyak Trovant dengan komposisi beragam, seperti batu pasir dan kerikil. Baca juga: Ilmuwan Temukan Tempat Tercerah di Bumi, Layaknya Berdiri di Permukaan Venus Trovants bisa “berkembang biak”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *