Misteri Sanghyang Tikoro Sang “Penelan” Sungai Citarum

Misteri Sanghyang Tikoro Sang “Penelan” Sungai Citarum

Sanghyang Tikoro adalah nama sebuah tempat berupa gua dan sungai bawah tanah yang terletak di Rajamandala, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Lokasinya tak jauh dari Bendungan PLTA Saguling, sekitar 17 km dari Kota Bandung.

Sanghyang berasal dari Sang dan Hyang. Sang adalah kata sandang yang digunakan oleh orang Sunda dulu untuk menghormati seseorang atau sesuatu.

Sementara Hyang adalah sebutan untuk keberadaan spiritual tak kasat mata yang memiliki kekuatan supranatual.

Jadi, kata Sanghyang bisa diartikan sebutan untuk menghormati seseorang atau sesuatu yang dianggap suci.

Kemudian Tikoro adalah bahasa sunda yang berarti tenggorokan. Ini mungkin untuk menggambarkan tempat tersebut yang berupa sungai bawah tanah yang mengalir melalu rongga-rongga, seperti tenggorokan.

Sejarah Bandung Purba mencatat, sekitar 20 – 30 juta tahun yang lalu, bahwa Sanghyang Tikoro yang berada di wilayah turbin terakhir PLTA Saguling ini adalah wilayah perairan Danau Bandung dengan terumbu karang yang indah dengan kedalaman sekitar 10 – 20 meter.

Fakta sejarah menyebutkan bahwa terbentuknya gua bawah tanah ini membuktikan bagaimana luar biasanya proses erosi dari aliran Citarum yang deras sehingga mampu melubangi batuan kapur yang ada di wilayah ini.

Misteri Sanghyang Tikoro

Konon dalam Legenda Sangkuriang dulu berhasil membuat danau besar bersama dengan perahunya. Danau tersebut merupakan cekungan raksasa yang menjadi lokasi Kota Bandung saat ini.

Namun, danau tersebut “bocor” melalui sebuah lubang yang kini bernama Sanghyang Tikoro.

Terowongan ini membawa sebagian aliran Sungai Citarum ke bawah tanah, menjadikannya misterius sekaligus eksotis.

Sanghyang Tikoro adalah gua batuan kapur alami yang diselimuti pesona sekaligus rahasia.

Aliran Sungai Citarum tersebut terbagi dua, bagian sebelah kiri mengalir ke permukaan tanah, sementara aliran sebelah kanan menuju ke mulut sebuah gua.

Gua ini menjadi tempat “ditelan”-nya sebagian aliran Sungai Citarum. Seperti kisah Sangkuriang, Sanghyang Tikoro juga menyimpan legenda dan ceritanya sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *