Pulau Roanoke di Carolina Utara, Amerika Serikat. Sekitar abad ke-16 tepatnya tahun 1585 kapten laut asal Inggris, Sir Walter Raleigh membangun koloni Inggris di pulau tersebut. Orang-orang Inggris yang tinggal di beberapa bagian negara AS kemudian dibawa menuju Pulau Roanoke dan membuat banyak orang Inggris lainnya tertarik untuk tinggal di pulau tersebut. Koloni ini dipimpin oleh John White yang hidup bersama istri dan anaknya. Sebagai pendatang, koloni Inggris yang dimimpin oleh John White mencoba untuk hidup bersama dengan penduduk asli pulau tersebut. Tapi para penduduk asli menganggap mereka sebagai sebuah gangguan.
Misteri Lenyapnya Koloni Inggris di Pulau Roanoke
Hingga suatu hari, salah satu koloni Inggris dibunuh oleh penduduk asli setempat. Hal tersebut membuat koloni Inggris ketakutan dan segera meminta bantuan pada Inggris melalui John White.
Akhirnya John White kembali ke Inggris untuk meminta bantuan sambil membawa membawa persediaan makanan pada tahun 1587. John terpaksa pergi dengan meninggalkan koloni Inggris yang berada di Roanoke yang terdiri dari 90 pria, 17 wanita dan 11 anak-anak termasuk cucunya sendiri.
Saat akan kembali ke Pulau Roanoke, saat itu Inggris tengah dilanda perang besar. Lantas, John White terpaksa harus menunda kepergiannya ke Pulau Roanoke hingga akhirnya tiba di pulau tersebut pada tanggal 18 Agustus 1590.
Sesampainya di Pulau Roanoke, secara mengejutkan John White tidak melihat ada aktivitas dan tanda-tanda kehidupan di tempat koloni Inggris tersebut. Lenyapnya koloni Inggris di pulau ini menyisakan misteri, pasalnya tak ada tanda-tanda kehancuran atau peperangan di tempat itu. Hanya ada satu tanda pahatan disebuah pohon yang bertuliskan “Croatoan“, nama dari suku penduduk asli pulau Roanoke.
Sejumlah teori seputar bermunculan mengenai Koloni Roanoke yang hilang tersebeut. Populernya legenda koloni Inggris yang hilang tersebut diangkat ke dalam beberapa film dan cerita fiksi. Seperti, Harlan Ellison menulis buku sci-fi yang berjudul “Croatoan”, dan komik terkenal Batman dan Superman merujuk koloni tersebut.
Istilah “Lost Colony” atau koloni yang hilang mulai dipopulerkan oleh cerita majalah yang terbit pada tahun 1837 dengan memperkenalkan sosok Virginia Dare, keturunan Inggris pertama yang lahir di Amerika. Virginia Dare diyakini sebagai salah satu penduduk Roanoke yang hilang. Sebagai “anak kulit putih” pertama di Dunia Baru, Virginia Dare menjadi simbol kuat di kalangan nasionalis kamun kulit putih.
Selama belasan tahun tim peneliti dan arkeolog berkerja sama menggali situs-situs di Pulau Roanoke yang mendukung teori ‘Lost Colony’ melebur dengan suku asli.
Pada tahun 2015, National Geographic menguraikan penemuan sebuah mangkuk khas Inggris yang pecah, sebuah gagang pedang, dan pecahan papan tulis yang berserakan di antara sisa-sisa jasad anggota suku Indian Croatoan di pulau Hatteras. “Bukti menunjukkan mereka berasimilasi dengan penduduk asli Amerika sambil membawa barang-barang mereka,” ungkap arkeolog, Mark Horton dari Universitas Bristol.