Di balik keindahan Danau Tanganyika di Afrika, terdapat teror misterius seekor buaya raksasa pemakan manusia. Predator ini diduga sudah memangsa lebih dari 300 manusia sepanjang hidupnya.
Buaya itu bernama Gustave. Ia diduga adalah buaya air asin terbesar yang pernah terlihat di Afrika.
Sebagaimana predator-predator legendaris lain, banyak rumor yang menyelimuti Gustave. Cerita yang beredar ke warga setempat pun cenderung melebih-lebihkan wujud predator itu.
Sejumlah rumor menyebut Gustave memiliki tubuh raksasa sepanjang 12 meter alias hampir sepanjang lokomotif CC201 milik PT KAI.
Sebagian cerita juga mendramatisasi Gustave dengan menyebutnya berwarna merah atau kuning. Cerita lain menyebutnya berusia 100 tahun dan ada rerumputan yang tumbuh di kepalanya.
Akan tetapi, kalangan ilmuwan memperkirakan Gustave memiliki tubuh sepanjang enam meter dengan berat sekitar satu ton. Meskipun tidak sedramatis rumor, perkiraan fisik Gustave ini sama besarnya dengan buaya air asin terbesar yang pernah ditangkap, Lolong, yang berukuran panjang 6,17m dan bobot 1,075 ton.
Warga sekitar Tanganyika ketakutan akan Gustave, terutama pada periode aktifnya sebelum abad 21 dan awal 2000-an. Warga setempat menyebut Gustave kerap memangsa nelayan dan orang yang mandi di danau.
Pada 2004, ahli herpetologi Patrick Faye membuat dokumenter misi menangkap Gustave. Tim Faye ingin memindahkan raksasa pemakan manusia itu dari Danau Tanganyika.
“Dia bisa memakan 10, 15, atau 20 orang sepanjang bantaran. Suatu tahun, saya mengikuti jejak salah satu perburuannya dan 17 orang dilaporkan telah dimakan di antara Kanyosha dan Minago, dan Kabezi dan Magara,” kata Faye kepada BBC via IFL Science.
Tim Faye berupaya menjebak Gustave dengan jebakan sepanjang 9 meter. Namun, jebakan ini hanya mampu menangkap buaya-buaya yang lebih kecil.
Suatu ketika, tim memasang jebakan berpegas dengan umpan seekor kambing dalam kerangkeng sebagai umpan. Tim Faye juga memasang kamera untuk merekam penangkapan.
Namun, hujan lebat pada malam harinya membuat kamera tak berfungsi. Saat tim menengok jebakan, kambingnya sudah hilang dan jebakan mereka ambles.
Tim Faye tak tahu apa yang terjadi karena tiadanya rekaman insiden ini.
Misi tersebut gagal. Gustave masih berkeliaran di Tanganyika dan warga beberapa kali melaporkan penampakannya.
“Dia luar biasa besar. Dia tiga kali lebih besar dari buaya lain di Burundi. Dia tidak terlalu cepat dan tidak bisa memakan apa yang dimakan buaya lain di Burundi, yakni ikan dan mamalia kecil. Dia menyerang mangsa yang lambat dan mudah ditangkap,” kata Faye.
Ketika misi itu dijalankan, Gustave diperkirakan berusia 60-an tahun. Pada 2009, Gustave dilaporkan terlihat kembali. Saat itu usianya diperkirakan menjelang 70 tahun.
Pada 2015, Gustave dilaporkan kembali terlihat, kali ini memangsa seekor antelop. Namun, laporan buaya raksasa tersebut diduga bukan Gustave.
Pada 2019, muncul kabar Gustave telah ditangkap pemburu. Namun, kabar ini dibantah pemeriksa fakta. Foto yang diklaim Gustave nyatanya adalah buaya air asin hasil tangkapan pemburu di Zimbabwe.
Kemungkinan, Gustave sudah mati pada hari ini. Jika masih hidup, usianya diperkirakan sekitar 80 tahun.