Blutgasse, Gang Berdarah Sarat Misteri di Austria

Blutgasse, Gang Berdarah Sarat Misteri di Austria

Kisah horor tak jarang menjadi ciri dan nilai tersendiri di tempat wisata. Misalnya saja kisah noni Belanda di Lawang Sewu, Semarang atau Goa Jepang di Bandung yang terkenal sebagai tempat peristirahatan tentara Jepang. Kisah seram di tempat ini bahkan ‘dijual’ sebagai wisata mistis yang ternyata diminati juga oleh pengunjung.

Namun hal ini ternyata tidak berlaku di sebuah gang kecil di kota Wina, Austria, yang diberi nama ‘Blutgasse’ atau Gang Berdarah. Pasalnya, kisah seram di tempat ini memberikan pemandangan sepi dan mencekam, bahkan terlihat seperti kota mati bagi setiap orang yang melewatinya.
Gang kecil yang berada di Pelabuhan Wina, tepatnya di District 1di belakang St. Stephan’s Cathedral itu memang jarang dilalui, tak hanya oleh pengunjung, tetapi juga warga lokal karena sejarah kelamnya.
Berasal dari bahasa Jerman yang terdiri dari dua kata, yaitu Blut atau Blood yang berarti darah dan Gasse atau Alley yang artinya Gang.
Nama Blutgasse kabarnya sudah diberikan pada gang ini sejak tahun 1312. Berbagai cerita kelam menjadi latar belakang pemberian nama tersebut, mulai dari kawasan jagal hewan, tempat pembantaian kesatria, hingga kisah bangsawan pemburu darah perawan.
Konon, pada abad ke-18 hingga 19, tinggal seorang bangsawan wanita bernama Countess Elizabeth Bathory. Countess Elizabeth Bathory dikenal sebagai ‘vampir’ karena kebiasaannya membunuh gadis-gadis perawan di kota ini dan menjadikan darahnya sebagai air mandi untuk berendam.
Masyarakat setempat percaya bahwa Elizabeth mengenal ritual mandi darah ini setelah tidak sengaja terciprat darah pelayannya yang masih muda. Mulai saat itu, ia merasa bahwa darah gadis muda yang masih perawan dapat membuat ia terlihat awet muda.
Kisah mistis lainnya yang terkenal dari gang ini, yaitu sebagai tempat pembantaian sekaligus tempat tinggal bagi pasukan Kesatria Templar. Kesatria Templar adalah pasukan militer elit rahasia milik sembilan bangsawan Prancis pada 1118 yang bertugas mengamankan perjalanan bangsawan saat berziarah ke Yerusalem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *