Misteri Bandara Denver gegerkan jagad raya selama lebih dari dua dekade. Teori-teori konspirasi tentang Bandara Udara Internasional Denver (DIA), Colorado merebak seiring ditemukannya hal-hal janggal di sana. Perpaduan antara arsitektur bangunan yang tak biasa dan karya seni eksentrik menciptakan paranoid tersendiri.
Bandara Internasional Denver yang memiliki luas 142 kilometer persegi ini memegang rekor sebagai bandara terbesar di Amerika Serikat dan bandara nomor tiga terbesar di dunia.
Mulai beroperasi pada tahun 1995, keberadaan bandara ini dianggap aneh. Sebab, di kota Denver sendiri kala itu sudah terdapat bandara standar internasional yaitu Bandara Stapleton. Ketika Bandara Denver dioperasikan secara penuh, bandara Stapleton ditutup dengan alasan menghindari persaingan.
Kejanggalan lain menyebutkan bahwa lokasi pembangunan Bandara Denver bahkan tak lebih baik dari Bandara Stapleton. Bandara Denver tepat berdiri di atas kawasan dengan curah angin yang tinggi. Akibatnya, bandara terbesar AS ini kerap menunda penerbangan.
Kejadian aneh pun terjadi saat pembangunan bandara. Suatu waktu, lima bangunan besar yang telah rampung dibuat dianggap salah konstruksi. Sehingga para pekerja diperintahkan untuk mengubur bangunan tersebut menggunakan 84 juta meter kubik tanah. Jumlah tanah yang sangat besar ini kemudian menimbulkan asumsi dan spekulasi bahwa sebuah ruang bawah tanah mewah tengah dibangun.
Kejanggalan lain dari bangunan ini adalah ditemukannya prasasti, patung berseragam, bunker rahasia, atau pun simbol kelompok rahasia dunia yang menamai dirinya New World Oder. Menurut para penganut teori konspirasi, kelompok rahasia dunia ini beranggotakan kaum bangsawan yang memiliki tujuan membangun dunianya sendiri.
Lantas, simbol New World Order yang ditemukan di bandara Denver dianggap para penganut teori konspirasi sebagai pertanda bahwa Bandara Denver dibangun sebagai markas kelompok rahasia ini.
Menanggapi isu yang beredar tersebut, pihak Bandara Denver angkat bicara. Dilansir dari denverpost.com, petugas informasi publik di Bandara Denver, Heath Montogomery mengatakan bila CEO Denver Airport, Kim Day, ingin menampilkan seni bertema teori konspirasi dalam bandaranya.
Tak sekadar menghias bandara dengan karya seni mural teori konspirasi, pada 2016 Denver Airport mengadakan pameran seni bergaya museum dengan mengusung tema ‘Bulan Konspirasi’.
Simbol-simbol kelompok rahasia New World Order ini tidak hanya sekadar penghias bandara, tapi juga dimanfaatkan sebagai media pemasaran yang jitu. Beredarnya isu dan mitos adanya markas rahasia di Bandara Denver tentu akan membantu memublikasikannya tanpa biaya.
“Sebagian besar teori yang beredar sangat menggelikan dan mudah dibantah. Dengan adanya teoir ini, pihak Bandara Denver malah senang dan memanfaatkannya sebagai alat pemasaran. Di mana kami tak perlu mengeluarkan ‘ratusan ribu atau bahkan jutaan dolar’ untuk publisitas alias gratis,” kata Montgomery.