Misteri berumur lebih dari lima abad mengenai asal muasal Christopher Columbus mulai terkuak setelah analisis DNA yang dilakukan para ilmuwan Spanyol menunjukkan pelayar tersohor itu kemungkinan orang Spanyol dan berdarah Yahudi.
Sejarah konvensional selama ini menyebut Columbus adalah orang Italia yang berasal dari Genoa, sebuah teori yang sudah disangsikan banyak sejarawan.
Para ilmuwan meyakini pelaut yang melakukan ekspedisi bersejarah pada 1492 dengan melintasi Samudera Atlantik itu lahir di Eropa barat. Mereka menduga kota kelahiran Columbus sesungguhnya adalah Valencia, Spanyol.
Diduga Columbus menyembunyikan identitasnya sebagai seorang Yahudi, atau berpindah ke agama Katolik demi menghindari persekusi agama.
Seperti diketahui, ekspedisi yang dipimpin Columbus mendapat sokongan Monarki Katolik Spanyol guna mencari rute baru ke Asia. Alih-alih mendarat di India, Columbus malah mencapai Karibia.
Kedatangan Columbus di sana mengawali masa-masa penjelajahan Eropa di Amerika yang berujung pada penaklukkan dan penjajahan—sekaligus mengakibatkan jutaan penduduk asli benua itu mati karena penyakit dan perang.
Penelitian dua dekade ini berawal pada 2003, ketika profesor kedokteran forensik di Universitas Granada bernama José Antonio Lorente serta sejarawan Marcial Castro menggali jenazah yang diyakini jasad Columbus dari Katedral Sevilla.