Misteri Dunia – Fenomena perubahan iklim dan bencana alam lainnya adalah sebagai eksekutor dari kepunahan atau kehancuran suatu wilayah pada masa lalu bahkan hingga saat ini.
Peneliti Geoarkeologi & Lingkungan di ITB, Anggota Kelompok Riset Cekungan Bandung.
Pada masa yang lalu Allah SWT telah menghancurkan kota atau negeri karena perbuatan manusianya yang zalim. Di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada pula yang telah hilang (lihat Huud 11:100). Mengacu kepada surat Maryam 19:74, kondisi umat-umat terdahulu itu -mungkin juga termasuk teknologinya jika kita mengacu ke budaya atau peradaban megalitik –lebih hebat daripada manusia sekarang. Kebinasaan negeri atau kota dari umat-umat yang lalu itu berikut peradabannya merupakan tanda bagi orang yang berakal (lihat Thaahaa 20:128)
Menurut Childe (1950) ada sepuluh hal yang dianggap sebagai ciri dari suatu kota yaitu: (i) jumlah penduduknya banyak; (ii) masyarakatnya beragam dan sudah mempunyai stratifikasi sosial; (iii) mata-pencahariannya juga beragam, tetapi pada umumnya bertani dan sudah berkembang golongan ahli (undagi); (iv) hasil usaha kegiatan dari masyarakat ditarik pajaknya oleh raja, pendeta atau pejabat yang berwenang; (v) ada data atau catatan yang tertulis, misalnya prasasti, yang memberitakan aktivitas ekonomi, mitos, kehebatan raja dll.; (vi) adanya ahli ramal, misalnya ahli ramal cuaca yang biasanya berkaitan dengan masalah pertanian; (vii) terdapat bangunan-bangunan monumental seperti candi, piramida, tempat peribadatan; (viii) adanya patung para tokoh masyarakat; (ix) sudah terbentuk perdagangan luar negeri; (x) adanya kluster-kluster dalam masyarakat, misalnya para undagi bertempat tinggal di suatu kawasan tertentu dan demikian pula para pendeta, pemuka masyarakat, petani dst.