Kastil Corvin (Castelul Corvinilor ), disebut juga Kastil Hunyadi atau Hunedoara, lekat dengan legenda Drakula. Bangunan batu megah itu awalnya didirikan sebagai benteng di pusat Transylvania yang kini menjadi Romania.
Pada Abad ke-15, bangunan itu bertransformasi menjadi kastil. Dan di sanalah, Pangeran Wallachia Vlad III atau Vlad the Impaler (Vlad si Penyula) pernah dipenjarakan oleh Gubernur Hungaria John Hunyadi atau Ioan de Hunedoara.
Vlad III yang haus darah disebut-sebut sebagai sosok yang menginspirasi Drakula, karakter dalam novel Dracula karya Bram Stoker.
Belakangan, sejumlah ahli menguak misteri di bawah Kastil Corvin: struktur pondasi bangunan tersebut yang mengalami pembangunan kembali, renovasi, serta penambahan selama beberapa abad.
Menggunakan pemindaian radar, para ahli menguak apa yang ada di bawah fasad bangunan kuno yang mengagumkan tersebut: struktur pondasinya yang asli.
Temuan tersebut dipresentasikan dalam pertemuan American Geophysical Union pada Rabu 12 Desember 2018.
Benteng batu tertua di bangunan tersebut berasal dari Abad ke-14. Transformasinya dari benteng menjadi kastil dilakukan pada Abad ke-15, demikian menurut Isabel Morris, kandidat doktoral Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan di Princeton University di New Jersey, seperti dikutip dari situs sains LiveScience, Sabtu (15/12/2018).
John Hunyadi, pemenjara Vlad III atau sosok asli Drakula, adalah yang kali pertama yang memperluas bangunan tersebut, demikian dalam situs pariwisata Romania, Rolandia.
Ekspansi kastil tersebut juga dilakukan pada Abad ke-17 dan 19. Konsekuensinya, menurut Morris, bangunan tersebut menjadi konstruksi campur aduk dari periode yang berbeda.
Sejumlah ekskavasi juga telah dilakukan di sana. Namun, peta situs tersebut tidak konsisten, dan banyak catatan arkeologi yang hilang.
Kondisi itu menghadirkan tantangan bagi para ilmuwan. Karena itulah, tim ilmuwan yang dipimpin Morris menggunakan ground-penetrating radar (GPR) untuk melakukan survei di Kastil Corvin.
“Agar dapat melakukan rekonstruksi dengan baik, kami harus mengetahui satu demi satu bagiannya,” kata dia kepada LiveScience.
Pemindaian membantu para peneliti mengidentifikasi bagian kompleks yang dibagun pada Abad ke-17.
Radar juga menguak, bagian-bagian kastil ditopang oleh batuan dasar dan yang didukung oleh struktur buatan manusia.
“Ini adalah langkah maju yang penting dalam rangka melestarikan situs bersejarah yang menarik ini,” kata Morris.
Ruang-ruang yang sudah direkonstruksi di bagian bawah kastil termasuk kamar penyiksaan, di mana para korbannya yang malang diikat dan digantung di langit-langit.
Namun, tak diketahui pasti apakah ruang penyiksaan yang mengerikan tersebut pernah jadi ruang tahanan bagi Vlad the Impaler, yang konon jadi inspirasi sosok Drakula.