Tersembunyi jauh di sebuah pulau terpencil di Irlandia, ada harta karun yang tak ternilai harganya telah disembunyikan oleh para biarawan. Bagaimana kisahnya?
Pulau Derrynaflan, sebuah pulau kecil di Tipperary, Irlandia ini menyimpan rahasia yang tidak banyak diketahui orang. Rahasia itu tentang timbunan harta karun langka yang dicari banyak orang.
Derrynaflan bukanlah pulau biasa. Lahan mungil milik perorangan seluas 44 hektar ini, di kawasan pedalaman terbesar di Irlandia, tidak dikelilingi lautan atau danau.
Tidak seperti biasanya, daratan itu muncul dari rawa-rawa di lahan gambut kecoklatan nan luas di daerah Tipperary. Kehadirannya mirip fatamorgana hijau yang menakjubkan. Namun demikian, menurut kamus, daratan itu dikategorikan sebagai pulau.
Di sinilah para biarawan hermetis paling awal di Irlandia menyepi pada abad ke-6. Ketika sebagian besar Eropa terguncang akibat kekacauan pasca-Romawi pada Abad Kegelapan, orang-orang kudus dan cendekiawan ini melawan.
Memasuki zaman keemasan skolastik dan pencapaian artistik luar biasa, yang ditandai dengan pemukiman para biarawan seperti Derrynaflan. Tapi yang sangat menarik dari Derrynaflan tentu saja harta karun tak ternilai yang kemungkinan besar ditinggalkan di sini oleh para biarawan.
Ditemukan hanya beberapa dekade silam, temuan itu telah mengubah hukum Irlandia dan menjadi salah satu penemuan arkeologi paling menarik dalam sejarah seni Irlandia.
Secara kontroversial, daratan mistis yang jarang diketahui orang ini menjadi tersohor di bidang arkeologi internasional pada tahun 1980, ketika seorang pria dan anaknya dari kota Clonmel, sekitar 25 km jauhnya, menemukan cangkir dan piring dengan hiasan rumit. Mereka menemukan benda itu dengan menggunakan detektor logam sederhana.
“Piala itu sebenarnya adalah piala yang dipakai dalam misa suci abad ke-9. Dan ‘piring’ yang ditemukan adalah sebuah patena peninggalan abad ke-8 yang digunakan untuk menampung roti selama ekaristi gereja abad pertengahan Irlandia,” ungkap Nessa O’Connor, kurator dan arkeolog di Museum Nasional Irlandia.
“Benda-benda ini merupakan obyek elit dengan standar pengerjaan yang sangat, sangat tinggi yang dibuat pada titik tertinggi di gereja awal Irlandia,” ujarnya.
“Piala perak dan patena dihias dengan luar biasa oleh para pengrajin emas Celtic kuno,” jelas O’Connor.
Anyaman emas nan halus yang disebut “filigree”, menjadi hiasan rumit seukuran perangko di sekitar tepian patena, dengan gaya khas Irlandia. Patena juga merupakan satu-satunya contoh dari jenisnya yang bertahan dari peninggalan awal abad pertengahan di Eropa Barat.
Saringan anggur dan penyangga (untuk patena) melengkapi koleksi Seni Insular yang tak ternilai. Insular adalah gaya seni bersama di Irlandia dan Inggris sekitar tahun 600 hingga 900 Masehi, yang sangat dipengaruhi oleh perluasan tradisi monastik Irlandia).
“Kombinasi benda-benda itu unik. Itu satu set altar yang lengkap,” kata O’Connor.