MISTERI Pulau Ular di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyedot perhatian wisatawan. Pasalnya, pulau yang berada di tengah laut di Desa Pai, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima ini tidak dihuni manusia, tapi dihuni oleh ribuan ekor ular berwarna hitam putih dengan corak belang-belang!
Bentuk ekornya pipih, yang menandakan ia jenis ular laut. Tapi yang menarik perhatian dari Pulau Ular sebenarnya bukan karena banyaknya ular yang mendiami pulau ini, melainkan karena ular di pulau ini berbeda dengan ular pada umumnya yang ada di daerah Bima.
Melansir kanal YouTube Glory Garuda, ular di pulau ini mencari makanan di dalam laut dan beristirahat di atas pulau, tepatnya di antara celah-celah bebatuan. Bahkan, ada pula yang bergelantungan pada tebing terjal. Namun bukannya menakutkan, keberadaan ular itu justru menambah daya tarik pulau ini untuk dikunjungi.
Pulau ini memang sangat eksotis dengan hamparan air berwarna biru yang sangat jernih. Di balik keindahan itu, ternyata Pulau Ular menyimpan segudang sejarah di dalamnya. Menurut legenda, dikisahkan pada zaman Kepemimpinan Kerajaan Bima, yakni Raja Indra Kumala, terjadi peperangan antara Kerajaan Bima provinsi Nusa Tenggara Barat dengan Kerajaan Flores provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam peperangan tersebut Kerajaan Bima berhasil menaklukan Kerajaan Flores. Alhasil, seluruh wilayah dan peraturan Kerajaan Flores di Pulau Ular pun di pegang penuh oleh Kerajaan Bima.
Setelah sekian tahun tunduk dan takluk pada Kerajaan Bima, Kerajaan Flores pun membangun kembali kekuatan dan mulai menyusun strategi untuk mengambil hak serta kekuasaannya dari Kerajaan Bima. Untuk melancarkan rencananya itu, Kerajaan Flores meminta bantuan dari pihak Belanda.