Pada 2 Agustus 1947, pesawat terbang bernama Star Dust dinyatakan lenyap dikala melaksanakan ekspedisi dari Buenos Aires, Argentina ke Santiago, Cile.
Pesawat berjenis Avro Lancastrian ini ialah pesawat komersil kepunyaan maskapai British South American Airways( BSAA).
Pesawat ini melaksanakan lepas landas dari Lapangan terbang Morón, Buenos Aires pada jam 13. 46 waktu setempat serta direncanakan buat datang di Lapangan terbang Los Cerrillos, Santiago.
Sesungguhnya, pesawat ini telah nyaris hingga di tujuan. Tetapi pada jam 17. 41 waktu setempat, pihak lapangan terbang di Santiago menerima sandi Morse dari kapten pesawat Star Dust yang bunyinya sangat kilat. Salah satunya potongan sandi yang dapat mereka terima merupakan” STENDEC”.
Upaya pencarian juga langsung dicoba, apalagi owner maskapai BSAA sendiri, Marsekal Don Bennett mengetuai langsung proses pencarian pesawatnya.
Pernah terdapat data dari seseorang penyiar radio setempat kalau mereka menerima pesan” SOS” yang diprediksi berasal dari pesawat tersebut. Tetapi sayang, pencarian juga tidak membuahkan hasil.
Bermacam berbagai teori konspirasi juga mulai bermunculan bersamaan berjalannya waktu, terdapat yang menyebut jika pesawat Star Dust disabotase, hadapi musibah di sesuatu tempat serta terdapat yang menyebut jika Star Dust diculik oleh Alien.
Tidak hanya teori konspirasi, banyak pihak yang pula berupaya buat membongkar pesan” STENDEC” yang jadi pesan terakhir dari Star Dust.
Sehabis 50 tahun lalu, bangkai pesawat Star Dust ditemui buat awal kalinya pada tahun 1998 oleh 2 orang pendaki gunung. Mereka menciptakan Star Dust di Gunung Tupungato pada ketinggian 4. 600 MDPL.
Buat mengonfirmasi penemuan para pendaki, tentara Argentina melaksanakan ekspedisi pada tahun 2000 di posisi yang sama.
Hasilnya, mereka tidak cuma menciptakan bangkai pesawatnya, tetapi pula bangkai para korban.
Nyatanya, sepanjang ini pesawat tersebut mengeras di dalam gletser yang dikala ini telah mencair.
TAGS…