Hingga hari ini teka- teki keberadaan piramida di Gunung Sadahurip Garut belum terpecahkan. Tidak yang sedikit yang yakin kalau gunung yang terletak di Kecamatan Karangtengah, Jawa Barat tersebut ialah piramida yang sama dengan di Mesir.
Apalagi terdapat yang berpendapat Piramida Sadahurip usianya melebihi Piramida Giza. Namun terdapat pula yang meyakini jika Gunung Sadahurip tidaklah piramida kuno.
Hasil Uji Karbon
Dilansir dari ANTARA, Staf Spesial Bidang Bencana Alam serta Dorongan Sosial pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono( SBY), Andi Arief sempat menguak kenyataan jika Gunung Sadahurip merupakan piramida.
Perihal ini bersumber pada hasil riset intensif serta uji karbon yang membenarkan kalau usia bangunan yang terpendam dalam gunung tersebut lebih tua dari Piramida Giza yang diperkirakan di bangun dekat tahun 2560 saat sebelum Masehi.
Komentar ini pernah didukung Danny Hilman Natawidjaja, seseorang ahli geologi gempa bumi serta geotektonik di Pusat Riset Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia( LIPI).
Denny yang kala itu ialah bagian dari Regu Bencana Katastropik Purba menguak keganjilan di Gunung Sadahurip. Baginya peta dasar tanah yang didapatkan lewat metoda geolistrik memperlihatkan puncak gunung dibangun oleh formasi yang berbeda dibanding bagian yang lain.
Gunung Sadahurip sendiri berupa semacam limas. Tetapi, berbeda dibanding piramida yang umum ditemui di Mesir, Sadahurip berupa limas segi 5. Tiap sisi segi 5 sendiri diperkirakan berdimensi 333 m.
Dikala itu, Pakar Geologi dari Geotrek Indonesia, Awang Satyana pula sependapat dengan Danny. Bagi ia, Gunung Sadahurip tidak mempunyai lubang magma di bagian puncak sehingga susah dipercaya selaku gunung berapi yang sudah lama mati.
Nihil Jejak Artefaktual
Sedangkan itu Geolog, Sujatmiko menegaskan kalau Sadahurip merupakan gunung yang tercipta dari proses desakan magma dari perut Bumi.
Desakan material leleh serta panas tersebut keluar lama- lama dari tanah setelah itu membentuk struktur seragam kerucut sebagaimana yang dapat dilihat di gunung ini. Sehingga baginya keberadaan piramida cuma isapan jempol.
Terlebih lapisan Gunung Sadahurip dari dasar hingga puncak terdiri dari batuan solid, jadi sangat susah dikatakan terdapat piramida di dalam gunung itu.
Tidak hanya itu, buat membangun sesuatu piramida semacam Giza, diperlukan 200 ribu orang dalam waktu 20 tahun, dengan bawa blok- blok batu sebanyak 2, 3 juta ton.
Perihal ini mustahil untuk Gunung Sadahurip, karena apabila bebatuan Sadahurip 6- 7 ribu tahun cocok uji karbon, dikala itu Indonesia masih era memakai perlengkapan batu.