Apa yang Bikin Tembok Besar China Berdiri Kokoh? Ternyata Ulah Organisme Kecil Ini

 

Jakarta- Tembok Besar Cina populer selaku salah satu dalam 7 keajaiban dunia. Tetapi mengerti kah kalian, tembok sebesar 21. 000 kilometer itu disokong oleh satu organisme.

Sebagian besar Tembok Besar Cina, nyatanya disatukan berkat organisme bernama” biocrusts”, susunan tipis bahan organik yang menolong melindungi tembok dari erosi.

Meskip bahan- bahan ini bisa jadi lebih rentan terhadap erosi dibanding bahan lain, semacam batu padat, bahan- bahan ini kerap kali menolong mendesak perkembangan biocrusts.

Plesteran Hidup buat Menguatkan Konstruksi

Plesteran hidup ini terdiri dari cyanobacteria( mikroorganisme yang sanggup melaksanakan fotosintesis), lumut yang menolong menguatkan konstruksi.

” Para pembangun era dulu ketahui bahan mana yang dapat membuat struktur lebih normal,” kata rekan penulis riset Bo Xiao, seseorang prof ilmu tanah di Fakultas Sains serta Teknologi Pertanahan di Universitas Pertanian Cina di Beijing, dilansir dari Live Science.

” Buat tingkatkan kekuatan mekanik, bilik yang dipadatkan senantiasa terbuat dengan tanah liat, pasir, serta perekat yang lain semacam kapur oleh pembentuk aslinya,” katanya.

Bahan- bahan ini sediakan lahan produktif untuk organisme yang membangun biocrusts.

Pengujian Kekuatan Tembok Besar China

Buat menguji kekuatan Tembok Besar Cina, para periset mengumpulkan ilustrasi di 8 bagian berbeda yang dibentuk antara tahun 1368 SM serta 1644 SM. Mereka menciptakan kalau 67% ilustrasi memiliki biocrusts.

Dengan memakai instrumen mekanis portabel, mereka mengukur kekuatan mekanik ilustrasi serta stabilitas tanah serta menyamakan informasi tersebut dengan tanah kosong.

Mereka menciptakan kalau ilustrasi biocrust kadang- kadang 3 kali lebih kokoh dibanding ilustrasi tanah datar.

” Perihal ini sebab cyanobacteria serta wujud kehidupan lain di dalam biocrust menghasilkan zat, semacam polimer, yang hendak mengikat erat dengan partikel- partikel tanah yang bertabrakan, menolong menguatkan stabilitas strukturalnya dengan menghasilkan apa yang pada dasarnya merupakan semen,” tutur Xiao.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *