Sejumlah arkeolog baru-baru ini menemukan dan tengah mengidentifikasi sisa-sisa tembok batu yang memanjang sekitar 115 kilometer di Kabupaten Sar Pol-e Zahab di Iran barat.
“Dengan perkiraan volume batu kira-kira 35.000 meter kubik, itu akan membutuhkan sumber daya yang signifikan dalam hal tenaga kerja, bahan, dan waktu,” tulis Sajjad Alibaigi, seorang mahasiswa doktoral di departemen arkeologi di University of Teheran, dalam sebuah artikel yang diterbitkan online di jurnal Antiquity.
Struktur itu membentang dari utara-selatan dari Pegunungan Bamu di utara ke daerah dekat desa Zhaw Marg di selatan Iran, tulis Alibaigi, dikutip dari Livescience, Rabu (6/11/2019).
Tembikar yang ditemukan di sepanjang dinding menunjukkan, struktur dibangun antara abad keempat SM dan abad keenam M, tulis Alibaigi.
“Sisa-sisa bangunan, sekarang dihancurkan, terlihat di tempat-tempat di sepanjang dinding. Ini mungkin berhubungan dengan menara (menara kecil) atau bangunan,” tulis Alibaigi, mencatat bahwa tembok itu sendiri terbuat dari “bahan lokal alami, seperti batu-batu besar, dengan mortar gipsum bertahan di beberapa tempat.”
Meskipun keberadaan dinding itu tidak diketahui oleh para arkeolog, warga Iran yang tinggal di dekatnya telah lama mengetahui tentang dinding itu, menyebutnya “Dinding Gawri,” tulis Alibaigi.
Seorang juru bicara Antiquity mengatakan, sejak makalah Alibaigi diterbitkan, jurnal telah mengetahui bahwa kelompok arkeolog lain melakukan penelitian sebelumnya tentang dinding tersebut. Namun, penelitian itu tidak pernah dipublikasikan dalam jurnal.