Staysail Niña, kapal layar berusia 85 tahun dari New York Yacht Club, menghilang tanpa jejak di Laut Tasman yang penuh badai pada Juni 2013 silam, bersama pemiliknya David A. Dyche III, istri dan anaknya yang berusia 17 tahun, serta empat awak kapal.
Karena hilangnya Niña, perjalanan dari Opua di Selandia Baru, menuju Newcastle, Australia, yang seharusnya hanya memakan waktu 8-10 hari, hingga saat ini tidak pernah sampai.
Niña, yang telah menjadi bagian dari kehidupan Dyche selama 25 tahun, terakhir terdengar pada 4 Juni, ketika dia berada 370 mil barat laut Cape Reinga, ujung paling barat laut North Island.
Pada saat itu, Pusat Koordinasi Penyelamatan Selandia Baru melaporkan kondisi cuaca buruk dengan gelombang setinggi 26 kaki dan kecepatan angin mencapai 80 km/jam, gelombang pertama yang melintasi Laut Tasman, antara Australia dan Selandia Baru pada awal Juni.
Pencarian Besar-besaran Tanpa Hasil
Namun, baru pada 12 Juni 2013, pencarian Niña dimulai, setelah teman-teman dan keluarga para penumpang kapal melaporkan keterlambatan kedatangan Niña. Setelah pencarian berlangsung lebih dari tiga minggu, tim penyelamat memutuskan untuk menghentikan pencarian pada 6 Juli, usai mereka melintasi lautan seluas 737.000 mil persegi.
Meskipun pencarian dilakukan secara intensif selama 737.000 mil persegi, termasuk di sepanjang garis pantai Pulau Utara, tidak ada tanda-tanda kapal atau awak yang ditemukan. Bahkan, pada saat itu pencarian dibantu oleh Angkatan Udara Selandia Baru, dengan menerbangkan P3 Orion Angkatan Udara Selandia Baru, helikopter dan pesawat komersial.
“Tidak ada tanda-tanda kapal atau awak. Pencarian telah dilakukan dengan sangat teliti, dan kami yakin jika kapal pesiar atau rakit penyelamat berada dalam area pencarian tersebut, kami akan menemukannya,” kata Manajer Operasi Pusat Koordinasi John Seward, dilansir Sail Magazine, Rabu (17/1).