Menurut arkeolog dari Universitas Tulane dan Universitas Boston, Francisco Estrada-Belli, kalimat itu adalah terjemahan dari Och Chan Yopaat, nama salah seorang penguasa Maya kuno. Di salah satu dinding piramida itu sang Och Chan Yopaat atau Dewa Badai terlihat duduk dengan kaki bersila. Diduga berasal dari tahun 590 M, pahatan itu memberikan petunjuk penting mengenai pergeseran kekuasaan di saat kelompok-kelompok suku Maya bertarung dengan sesama mereka di masa itu.
Estrada-Belli yang memimpin penelitian adalah seorang putra Guatemala yang besar di Italia. Ketertarikannya pada peninggalan peradaban Maya muncul ketika ia mengunjungi Tikal, situs arkeologi utama peradaban Maya, pada usia 7 tahun. Sejak saat itu ia tergila-gila pada peradaban Maya dan melahap buku-buku arkeologi.
Tahun 2000 setelah menggondol gelar doktor, Estrada-Belli membuka sebuah kasus arkeologi tua yang sudah lama tak diungkit-ungkit para peneliti. Peninggalan Holmul yang ditelitinya ditemukan arkeolog dari Universitas Harvard, Raymond Merwin, pada 1911. Tetapi sejak saat itu pula peninggalan tersebut diabaikan dan tak pernah disentuh para peneliti.
Dengan bantuan National Geographic Society, Estrada-Belli memulai eskavasi di situs Holmul.
Tahun lalu ia dan tim yang dipimpinnya menemukan sebuah kuburan dengan tulang belulang lelaki dewasa di dalamnya. Gigi yang ditemukan di dalam kuburan mengandung giok. Selain tulang belulang juga ditemukan 32 keramik yang kemungkinan merupakan petunjuk siginifikan mengenai status mayat yang dikuburkan di dalamnya di dalam masyarakat. Mungkin sekali ia adalah pemimpin masyarakat di masa hidupnya.
Estrada-Belli juga telah mendirikan Inisiatif Arkeologi Maya untuk melindungi situs Holmul dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Lembaga ini juga memastikan bahwa semua peninggalan di piramida itu aman dan tersedia untuk penelitian berikutnya di masa yang akan datang.