Saat ini siapa yang tidak mengenal sungai Aare di Swiss ternyata sungai Aare bukan sekadar sungai biasa. Dengan panjang 288 kilometer, Aare adalah sungai terpanjang di Swiss.
Ternyata, sungai Aare ini membentang dan melewati banyak desa dan kota dengan pemandangan yang indah. Selain itu, sungai Aare juga memiliki jalur yang berkelok-kelok.
Sungai Aare dibalik keindahannya, ada fakta-fakta mistis nan menyeramkan didalamnya. Sungai Aare rupanya sudah menenggelamkan banyak orang.
Setiap tahun, ada sekitar 15-20 orang yang dinyatakan hilang. Sungai Aare terdapat beberapa unsur mistis yang menyelimutinya.
Kabarnya ada sosok gaib yang menjadi penunggu dan menyebabkan banyak orang asing disana tenggelam hingga susah untuk ditemukan.
Sungai Aare juga dikenal memiliki arus yang deras, dan bisa menjadi sebuah bahaya bagi orang-orang yang berenang di sungai itu.
Menurutnya, secara “niskala” atau alam gaib, Sungai Aare tersebut semacam perkotaan yang dihuni berbagai jenis mahluk gaib.
Lebih lanjut Arya menjelaskan, di sungai itu banyak terdapat naga karena sungainya besar dan airnya deras.
Biasanya yang banyak naganya itu sungai yang besar, airnya tenang tapi deras.
Kemudian, biasanya ada gua, tebing, ngarai atau air terjun dan “campuhan” (pertemuan dan perpaduan dua-tiga sungai),” ujar pria yang sedang melakukan penelitian tentang alam gaib ini.
Menurut Arya, naga-naga yang dilihatnya dari “kacamata” indigo, berada di dimensi lain, tapi sama-sama di alam nyata.
“Ada banyak naga, mereka bisa berpindah-pindah dimensi atau ruang alam,” jelasnya.
Naga air yang dilihat oleh mata indigo Arya, bertugas untuk menjaga wilayah, khususnya di Sungai Aare dan sekitarnya.
“Biasanya mereka menjadi penjaga wilayah. Naga-naga di sana ada yang berjenis naga air, naga tanah, dan sebagainya.”
“Kalau naga air biasanya tinggal di sungai-sungai. Sejak dulu mereka membantu manusia agar panen lancar,”
“Sebagai balasan, naga-naga ini mengambil hasil panen warga secukupnya,” pungkas Arya.
Sungai Aare merupakan yang terpanjang di Swiss, dengan 288 kilometer, mengalir dari Kantor Bern hingga Sungai Rhein dekat Kota Waldshut, Jerman.
Tidak heran jika sungai ini menjadi kebanggaan dan pusat kehidupan sehari-hari warga lokal.
Pada Abad Pertengahan, ketika Kota Bern hanya tersebar di bagian bawah semenanjung, Sungai Aare memberikan perlindungan bagi warga lokal dari tentara asing di tiga sisi kota.
Melansir swissinfo, pada Jumat, 27 Mei 2022, ternyata Sungai Aare menyimpan misteri terkait dengan penemuan sebuah patung tanpa identitas di sungai tersebut.
Arkeolog mengidentifikasi patung tersebut sebagai komandan militer Swiss, namun hingga kini, identitas pematung tetap menjadi misteri.
Patung itu ditemukan di tepian Sungai Aare setelah terjadi badai besar. Tidak berapa lama, nelayan setempat menemukan kepala porselen yang terkubur di pasir.
Dia bergegas ke departemen arkeologi kanton Bern, di mana patung itu segera diidentifikasi sebagai Jenderal Henri Dufour, komandan pasukan federal Swiss selama perang Sonderbund pada tahun 1847.
Untuk menentukan identitas pematung merupakan tugas yang sulit.
“Seniman itu adalah pematung utama yang bekerja di gedung parlemen federal. Tetapi, siapa dia, kami belum tahu,” kata Cynthia Dunning, arkeolog, dikutip dari swissinfo.
Kepala yang ditemukan di Sungai Aare adalah model porselen untuk patung logam. Terkadang, patung jenis ini dibuang setelah digunakan.
Fakta bahwa patung ini ditemukan di Sungai Aare menunjukkan bahwa studio seniman tersebut berada di dekat sungai.
Hingga saat ini, para arkeolog masih meneliti daftar pematung yang pernah bekerja di gedung parlemen federal. Diharapkan, patung aslinya masih ada di sana.
Patung porselen yang ditemukan dalam kondisi sangat baik, meskipun lebih dari 100 tahun tenggelam di sungai.
Fakta mengenai sungai Aare sendiri dikupas oleh seorang youtuber WNI (Warga Negara Indonesia) yang berada di kota Bern Swiss bernama Hilda Swiss.
Pertama, sungai terpanjang di Swiss tersebut ternyata memiliki julukan lain yang sangat cantik. Warga disana menyebut sungai Aare dengan sebutan Sungai Hijau Tosca.
Sebutan ini karena sungai Aare yang memiliki pajang 281,5 kilometer ini memiliki kualitas air yang sangat jernih dan berwarna hijau kebiru-biruan.
Sungai Aare juga menjadi kawasan tempat berenang bagi masyarakat di sana. Namun, tentu saja bagi orang-orang yang sudah profesional untuk berenang.
“Bagi yang belum mahir memang tidak disarankan dan disini bukan berenang seperti di kolam renang, jadi renangnya itu mengikuti arus sungai jalan ke depan,” ungkap Hilda Swiss melalui akun yuotubenya.
Hilda Swiss juga mengungkapkan bahwa sungai Aare memiliki arus yang kuat walaupun terlihat tenang. Disana, terdapat beberapa spot berenang.
Selain itu disekitar sungai sepanjang aliran di kota Bern itu juga terdapat sebuah kolam renang yang disedikan pemerintah setempat.
Kolam renang ini diperuntukkan untuk masyarakat yang tidak ingin berenang di sungai atau anak kecil serta mereka yang tidak mahir.
“Sangat tidak disarankan yang tidak bisa berenang, kalaupun bisa tetap waspada dan hati-hati sebab bisa terjadi kecelakaan sampai hanyut,” ungkapnya.
Hilda Swiss juga menunjukkan sebuah lokasi untuk berjemur. Tempatnya mirip lapangan. Biasanya, tempat itu akan ramai dikunjungi ketika musim panas. Banyak warga yang datang untuk berjemur.
“Jadi saat musim panas warga disini memang suka berenang di sungai Aare, lalu juga berjemur disepanjang bibir sungai dan berjemur ini,” tandasnya.(berbagaisumber/wol/w1n)