Misteri Bumi Berdenyut, Para peneliti menemukan Bumi punya siklus geologinya sendiri. Aktivitas ‘denyut nadi’ itu memiliki waktu setiap 27 juta tahun sekali atau kadang lebih lama.
Aktivitas geologi yang dimaksud termasuk gunung berapi, kepunahan masal, reorganisasi lempeng hingga kenaikan permukaan air laut. Ahli geologi Universitas New York dan penulis utama studi, Michael Rampino memastikan siklus yang terjadi tidak acak dan saling berhubungan.
“Banyak ahli geologi percaya bahwa peristiwa geologi terjadi acak dari waktu ke waktu. Namun penelitian kami membuktikan statistik untuk siklus umum adalah berkorelasi dan tidak acak,” jelasnya dikutip dari Science Alert, Senin (13/11/2023).
Pertanyaan berikutnya adalah kapan siklus geologi berikutnya. Para peneliti memperkirakan aktivitas akan kembali terjadi 20 juta tahun lagi.
Tim peneliti menganalisa usia 89 peristiwa geologi selama 260 juta tahun. Beberapa di antaranya ternyata berada dalam jangka waktu yang membentuk siklus bencana.
“Peristiwanya termasuk masa kepunahan laut dan non laut, peristiwa anoxic samudera besar, letusan banjir-basal di benua, fluktuasi permukaan laut, gelombang magmatisme intralempeng global dan masa perubahan laju penyebaran dasar laut dan reorganisasi lempeng,” ungkap makalah tersebut.
Tim peneliti menambahkan dari hasil penelitian bahwa siklus peristiwa geologi terjadi sekitar 27,5 juta tahun sekali.
Sejumlah penelitian memang telah lama menyelidiki siklus kejadian geologi. Tahun 1920-1930, para ilmuwan mencatat aktivitas geologi terjadi setiap 30 juta tahun sekali.
Beralih ke tahun 1980-1990, para peneliti memperkirakan siklus terjadi 26,2 juta hingga 30,6 juta tahun. Saat ini berada di sekitar 27,5 juta tahun sekali.